Batu, 13 Juni 2025 — Di tengah udara sejuk dan hamparan bunga krisan yang mekar di Desa Bulukerto, Cangar, Kecamatan Batu, dua sosok petani tampak menyambut hangat kehadiran tamu istimewa. Bukan pejabat, bukan tengkulak, melainkan seorang pustakawan dari BRMP (Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian) Jawa Timur. Ia datang membawa tas ransel berisi buku-buku pertanian bekal pengetahuan untuk ladang-ladang yang tak hanya subur, tapi juga haus akan informasi.
“Biasanya kalau butuh informasi, kami hanya tanya ke sesama petani. Tapi dengan buku, saya bisa belajar lebih dalam, dan bisa dibuka kapan saja,” ujar Bu Cholifah yang puluhan tahun menekuni budidaya krisan warna-warni.
Sementara itu, Pak Jumadi menyambut baik langkah BRMP. “Petani tidak hanya butuh pupuk dan air, tapi juga pengetahuan. Buku ini bisa membuka wawasan baru, terutama bagi generasi muda tani,” katanya.
Mas Koko menyampaikan bahwa literasi pertanian harus menyentuh akar rumput. “Pustaka tidak boleh hanya tinggal di rak kantor. Ia harus hadir di tengah masyarakat, mendampingi petani, dan tumbuh bersama mereka. Karena buku yang baik adalah yang bisa mengubah cara pandang dan cara bertani,” tuturnya.
Desa Bulukerto dikenal sebagai sentra bunga potong di Batu, namun perubahan iklim dan fluktuasi pasar menjadi tantangan besar. Dengan bekal buku, BRMP Jatim berharap para petani dapat memperkuat adaptasi, inovasi, dan kemandirian dalam mengelola usahanya.
Program ini akan terus dilanjutkan ke desa-desa lain di Jawa Timur, menyasar petani, kelompok tani, hingga sekolah pertanian rakyat. Karena di balik setiap bunga yang mekar, ada ilmu yang terus tumbuh.(MK)
#LiterasiPertanian
#BukuUntukPetani
#BRMPJatim
#PetaniBunga
#Bulukerto
#BatuJawaTimur
#PustakawanBergerak
#TumbuhBersamaIlmu
#PetaniModern
#BungaUntukIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar