Menelusuri Keindahan Krisan di Bulukerto: Kisah Pak Jumadi dan Budidaya Bunga Potong yang Menginspirasi


Batu, 22 April 2025– Di balik sejuknya udara pegunungan dan hijaunya ladang pertanian di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, terdapat hamparan warna-warni bunga krisan yang memanjakan mata. Kebun ini milik Pak Jumadi, seorang petani bunga yang menekuni budidaya krisan sebagai komoditas utama bunga potong.

Saat berkunjung ke kebunnya, Pak Jumadi menyambut dengan ramah dan langsung mengajak berkeliling di antara barisan tanaman krisan yang tertata rapi. Dengan semangat, beliau berbagi cerita tentang lika-liku membudidayakan bunga yang dikenal dengan nama ilmiah Chrysanthemum ini.

"Awalnya saya menanam berbagai jenis bunga, tapi krisan paling cocok dengan kondisi di sini," tutur Pak Jumadi. "Udara sejuk, ketinggian lahan yang pas, dan kebutuhan pasar yang tinggi membuat krisan jadi pilihan utama."

Krisan sangat digemari sebagai bunga potong karena warnanya yang cerah, bentuknya yang indah, dan daya tahan yang lama setelah dipetik. Bunga ini banyak digunakan dalam dekorasi acara, karangan bunga, dan penghias ruangan.

Pak Jumadi menjelaskan, budidaya krisan tidak bisa asal-asalan. Ada tahapan penting yang harus diperhatikan:

  1. Persiapan Lahan
    Tanah harus gembur dan kaya unsur hara. Biasanya, Pak Jumadi mencampurkan pupuk kandang dengan sekam bakar agar tanah lebih subur dan porositasnya baik.
  2. Penanaman Bibit
    Bibit krisan ditanam dengan jarak tanam yang cukup agar tidak saling berebut cahaya. Penanaman dilakukan pagi atau sore hari agar tanaman tidak stres.
  3. Pemeliharaan
    "Yang paling penting itu pengairan dan pemupukan," kata beliau. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore, serta pemupukan secara berkala menggunakan pupuk organik dan NPK.
  4. Pengendalian Hama dan Penyakit
    Krisan rentan terhadap kutu daun, ulat, dan jamur. Pak Jumadi lebih suka menggunakan pestisida nabati untuk menjaga kualitas bunga dan mengurangi dampak negatif bagi lingkungan.
  5. Pemangkasan dan Pemanenan
    Pemangkasan dilakukan untuk merangsang pertumbuhan tunas baru. Bunga yang siap panen biasanya berumur sekitar 3 bulan. Panen dilakukan pagi hari agar bunga tetap segar.

Bunga krisan harus ditangani dengan hati-hati setelah dipetik. Bunga yang baru dipanen segera direndam dalam air bersih selama beberapa jam. Setelah itu, batang dipotong ulang secara miring agar dapat menyerap air lebih baik.

Untuk menjaga kesegaran saat pengiriman, bunga dibungkus kertas atau plastik berlubang dan disimpan dalam ruang dingin. "Kalau ditangani dengan benar, krisan bisa tahan segar sampai 10 hari," ujar Pak Jumadi.

Pak Jumadi berharap semakin banyak generasi muda yang tertarik pada dunia pertanian bunga. Menurutnya, budidaya krisan bukan hanya menjanjikan dari segi ekonomi, tetapi juga membawa kebahagiaan karena keindahannya.

"Siapa bilang bertani itu kuno? Bertani bunga itu seni. Kita bisa hasilkan keindahan yang dihargai banyak orang," katanya sambil tersenyum.

Kisah Pak Jumadi di Bulukerto adalah bukti bahwa dengan ketekunan dan kecintaan pada tanaman, pertanian bisa menjadi jalan hidup yang menjanjikan sekaligus menyenangkan. Bagi Anda yang ingin mencoba, mungkin ini saat yang tepat untuk mulai berbudi daya bunga krisan

🌸 Krisan Tips
 📍 Kebun Pak Jumadi
 🧑‍🌾 Petani Lokal
# Sahabat Perpustakaan BRMP Jatim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar