PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA TUMPANGSARI PAJALE SISTEM TANAM RAPA
Untuk mendukung program Upaya Khusus (UPSUS) dalam
meningkatkan luas tambah tanam (LTT) perlu dilakukan suatu
terobosan baru bagi wilayah yang secara nisbi mengalami pelandaian
dalam perluasan areal tanam. Oleh karena itu, optimalisasi penggunaan
lahan perlu dilakukan melalui rekayasa sistem tanam pada suatu
hamparan lahan yang umumnya masih menerapkan sistem tanam
secara monokultur, baik di lahan sawah maupun lahan kering. Rekayasa
sistem tanam dapat dilakukan untuk wilayah dalam kondisi tertentu
dengan mengoptimalkan penggunaan lahan dan air agar produktivitas
lahan meningkat.
Peningkatan produktivitas lahan tersebut dapat ditempuh
melalui rekayasa sistem tanam secara tumpangsari. Sistem tanam
tumpangsari dilakukan untuk memperoleh peningkatan total produksi
dan mengurangi resiko kegagalan panen atau kerugian salah satu
tanaman serta mengurangi biaya produksi dan meningkatkan
pendapatan usahatani. Dalam sistem tanam tumpangsari diperlukan
pengaturan kerapatan tanaman dan pemilihan jenis tanaman untuk
memperoleh populasi yang optimal (sistem tanam rapat) tanpa
mengabaikan daya dukung lahan, sehingga terjadinya reduksi hasil dari
masing-masing tanaman akibat kompetisi hara, air dan cahaya akan
terkompensasi dengan populasi yang sama dengan sistem tanam
monokultur. Hal ini dapat dilakukan pada lahan sawah di musim
kemarau maupun lahan kering di musim hujan. download
Clock
Translate
SEARCH
LATEST
3-latest-65px
SECCIONS
- berita (15)
- booklet (6)
- Infotek (2)
- komik (17)
- leaflet (4)
- pojokngalam (17)
- sekarangakutau (10)
- siarantunda (6)
- uklamuklam (2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar