Peningkatan Kapasitas Kader Kelurahan Siaga Melalui Pemanfaatan Kebun Ziga sebagai Upaya Percepatan Penurunan Stunting



Malang, 26 September 2024 - Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting, Kelurahan Tunggulwulung mengadakan sosialisasi bagi para kadernya, dengan memanfaatkan Kebun Ziga sebagai solusi praktis. Kegiatan ini menghadirkan Ibu Reni kurnia indarti dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang dan Ibu Tri Ari Ratnawati dari Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Timur sebagai narasumber untuk berbagi materi terkait pentingnya pemenuhan gizi anak melalui pemanfaaatan kebun dan pekarangan. 


Ibu Reni, narasumber pertama, menekankan pentingnya memenuhi asupan gizi anak dan ibu hamil untuk menurunkan angka stunting. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi gizi adalah dengan mengonsumsi sayur-sayuran. Beberapa sayuran dapat ditanam dengan mudah di dalam polybag seperti Bayam dan Kelor. “Yang terpenting adalah ketekunan, ketelatenan, dan semangat bapak ibu,” ujar Ibu Reni.

Melanjutkan materi pertama, Ibu Ari menegaskan bahwa lahan sempit dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman. Menurutnya, semakin terbatasnya lahan menuntut intensifikasi budidaya. Ibu Ari juga memberikan tips agar tidak bosan makan sayur, yaitu dengan mengolah sayuran menjadi berbagai produk, seperti keripik sayur, sari buah, jelly, manisan, dan lain-lain.

Dalam pemaparannya, Ibu Ari juga menekankan pentingnya cara pengolahan sayur yang sehat. "Masak sayur jangan terlalu lama, nanti malah menimbulkan racun. Kelor dan bayam, misalnya, jangan dimasak berulang, harus langsung dikonsumsi. Pastikan kuahnya tidak berubah warna, dan kurangi penggunaan bumbu atau bahan pengawet," ujarnya. Sebelum diolah, sayur juga disarankan dicuci dengan garam untuk memastikan kebersihannya dari residu pupuk.

Melalui sosialisasi ini salah satu audiens, Bapak Rudi Santoso, Ketua Kelurahan Siaga (Kelsi) Tunggulwulung, merespon dengan positif adanya inovasi baru yang didapatkan. “Dalam lembaga ini kita mengelola kebun yang mana hasil olahannya hanya digunakan untuk konsumsi sehari-hari, belum ada inovasi ke arah jangka panjang” ujar Pak Rudi dalam kesempatan wawancara singkat. Pak Rudi berharap program ini dapat berkelanjutan hingga pada praktiknya. 


Yuk, Sobat LiteraSIP perbanyak konsumsi sayur dan cari tahu berbagai olahan sayur agar tetap sehat dan melahirkan generasi yang kuat! 💪🥗

Tidak ada komentar:

Posting Komentar