Petani Milenial Melejitkan Mocaf Go Internasional Facebook Twitter WhatsApp Line


 Riza Azyumarridha Azra petani milenial dari Desa Kutabanjarnegara, Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah mengolah singkong atau ubi kayu menjadi tepung mocaf (Modified Cassava Flour) berhasil membawa mocaf ke Amerika dan Eropa. Banjarnegara yang merupakan salah satu daerah sentra produksi singkong di Jawa Tengah menjadi salah satu ketertarikan dan menjadi tantangan serta peluang baginya untuk mengolah tepung mocaf mulai dari nol hingga berhasil seperti sekarang.

Disamping berhasil membuat tepung mocaf, Riza melakukan pemberdayaan dengan mengajak petani untuk ikut serta mengolah singkong menjadi mocaf dan kelompok wanita tani untuk mengolah singkong menjadi chips mocaf. Riza juga melakukan quality control untuk mempertahankan kualitas mutu produk yang dihasilkan dengan branding, pengemasan, edukasi dan pendampingan kepada petani serta pengrajin. Selain itu untuk lebih meningkatkan nilai tambah dan nilai jual, pengembangan produk dilakukan dengan membuat produk olahan mocaf lainnya seperti mie, kue pie, dan produk lainnya.

Tak cukup sampai di situ, Riza juga menerapkan integrated farming dengan memanfaatkan limbah kulit singkong menjadi pakan ternak kambing dan sapi, sedangkan hasil kotoran ternaknya digunakan untuk pupuk yang menghasilkan singkong organik sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.

Riza juga mendirikan Rumah Mocaf sebuah perusahaan yang berlandaskan sociopreneurship yang disebutnya sebagai demokratisasi ekonomi yakni adanya keterbukaan, keadilan dan tidak ada yang merasa dirugikan. Semua masyarakat yang terlibat dalam Rumah Mocaf saling menguatkan untuk terus mengembangkan tepung mocaf. Inovasi lain yang dilakukan Riza adalah dengan membangun Restoran Rumah Mocaf dengan sajian ayam goreng dan mie ayam yang terbuat dari mocaf.

Disamping itu, Riza sering mengikuti pameran ke berbagai negara dengan mengusung produk gluten free (bebas gluten) karena baik bagi kesehatan. Setelah melakukan ekspor ke Amerika kini Rumah Mocaf bersiap melakukan ekspor ke Eropa, Malaysia dan Singapura. Berbagai penghargaan sebagai pengakuan diterima Riza, mulai dari Duta Petani Milenial dari Kementerian Pertanian, Kick Andy Award, Anugerah Bangga Buatan Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan berbagai penghargaan lain sebagai apresiasi atas terobosan yang dilakukannya.

Proses pengolahan mocafnya sendiri sebenarnya tidak begitu sulit, dimulai dari pengupasan dan pencucian daging singkong/ubi kayu. Daging ubi kayu kemudian disawut atau dirajang menggunakan pisau atau alat perajang/penyawut atau pengiris keripik. Chips/irisan/sawutan daging ubi kayu selanjutnya difermentasi dengan cara direndam dalam larutan starter bimo-CF dengan dosis 1 gr starter untuk 1 kg daging ubikayu. Fermentasi dilakukan selama 12 jam, kemudian chips hasil fermentasi ditiriskan dari larutan dan di press dengan alat pengepres untuk mempercepat proses pengeringan.

Chips basah selanjutnya dikeringkan dengan cara dijemur atau dengan menggunakan mesin pengering. Penjemuran dilakukan selama 2-3 hari hingga chips rapuh/mudah patah. Chips kering selanjutnya digiling dengan mesin penepung menjadi mocaf. Tepung dikemas dalam plastik atau wadah tertutup.

Keberhasilannya mengolah singkong menjadi tepung mocaf sampai menembus pasar Eropa menjadikan inspirasi bagi petani-petani milenial lainnya, menciptakan lapangan kerja, sekaligus meningkatkan nilai tambah yang bermanfaat bagi masyarakat. (WD)  

Sumber:

Tabloid sinartani. com. 2020. https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/agri-profil/13768-Riza-Azyumarridha-Azra-Tembuskan-Mocaf-ke-Amerika-dan-Eropa

Pengembangan aneka produk olahan berbasis ubikayu dan respon petani terhadap pengolahan ubikayu di Kabupaten Bandung “Study Kasus di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat”. Adetiya Rachman, Yanto Surdianto, Oswald Marbun.  2016. https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6584

Menjadikan Milenial Petani Pengusaha/Ahmad Suryanto. 2022

https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/18042

Tidak ada komentar:

Posting Komentar