Kota Malang memiliki nama lengkap Malang Kucecwara yang berarti Tuhan akan membantu kita menaklukan yang bathil (jahat). Mengapa pada akhirnya lebih dikenal dengan Malang? Cerita bermula dari Raja Mataram, Sulthan Agung yang hidup 1600 tahun yang lalu. Sebagai sulthan yang sangat hebat, Sulthan Agung ingin menaklukan seluruh pulau Jawa dalam satu kekuasaan Kerajaan Mataram. Taktik yang dilakukan oleh Sulthan Agung adalah dengan tidak langsung menyerang Surabaya, sebagai pusat dari Jawa Timur, namun dengan menaklukan kota-kota di sekeliling Surabaya termasuk Malang. Maka, Sulthan Agung mengutus 8000 pasukannya yang disebar dalam 3 kelompok, kelompok Jalur Lingkar Selatan, Pantura, dan jalur tengah yang dipimpin oleh Tumenggung Alap-alap.
Tumenggung Alap-alap, yang memimpin jalur tengah melewati daerah Ngantang, merasa kesulitan dalam menempuh jalur tersebut. Ia harus menempuh pegunungan yang terbentang dari Utara ke Selatan, menghadapi 5 gunung (Gunung Penangguhan, Gunung Arjuno, Gunung Anjasmoro, Gunung Kawi, dan Gunung Kelud), serta melewati 2 sungai besar, yaitu Sungai Metro dan Sungai Brantas.
Ketika pasukan Tumenggung Alap-alap mulai memasuki daerah Malang, mereka dihalangi oleh ribuan pohon tumbang yang menutupi jaur masuk menuju Malang. Setelah pasukan berhasil membersihkan pohon-pohon tersebut, mereka dihadang oleh pasukan daerah Malang yang dipimpin oleh Bupati Malang saat itu, Ronggosukmo. Meskipun pasukan Bupati Ronggosukmo memiliki jumlah yang lebih sedikit dari pasukan Tumenggung Alap-alap, namun daerah Malang berhasil dipertahankan dari serangan pasukan Mataram. Dengan semangat yang sangat besar, pasukan kerajaan Mataram berhasil ditumpas dengan mudah oleh pasukan Bupati Ronggosukmo.
Sejak saat itu, daerah Malang Kucecwara lebih dikenal dengan nama Malang yang berarti penghalang atau yang menghalang-halangi.
Sumber:Asal-usul Nama Kota Malang - Ditjen Kebudayaan (kemdikbud.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar